Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada hari Senin bahwa Jepang akan menutup perbatasan untuk entri baru warga negara asing, termasuk pelancong bisnis, mahasiswa asing, dan pekerja magang asing mulai Selasa karena kekhawatiran varian omicron baru dari virus corona tumbuh. | Japantime.co.id


Penulis: Anisa Maulidia Suryanti
Editor: Hubab Navis Aufaq
Senin, 29 November 2021 pukul 23:06 WIB.
Berita ini telah lebih dulu terbit di Japan Times oleh Ryusei Takahashi pada tanggal 29 November 2021.

Malang – Jepang kembali melakukan pembatasan yang ketat bagi warga asing yang akan datang akibat penyeberan virus corona varian baru bernama Omicron.

Dikutip dari Japan Times, perdana menteri Fumio Kishida mengatakan akan melarang semua pelancong asing yang masuk untuk mencegah penyebaran virus baru di Jepang.

Pembatasan akan mencakup semua pendatang baru, termasuk siswa pertukarang asing, magang dan mereka yang bepergian untuk bisnis. 

Peraturan yang dibuat ini tidak berlaku bagi penduduk Jepang yang sedang dalam perjalanan kembali dari luar negeri.

“Larangan masuk tidak akan memengaruhi warga negara Jepang yang kembali,” Ujar Perdana Menteri Fumio Kishida. Perlu adanya karantina ketat di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah, tambahnya.

Jepang adalah salah satu negara yang memberlakukan aturan perbatasan ketat untuk mencegah penularan COVID-19.

Di awal masa pandemi negara sakura menutup semua perbatasannya dari para pelancong, sehingga warga asing benar-benar tidak bisa masuk ke Jepang.

Namun, pada awal November, pemerintah Jepang mengizinkan para mahasiswa asing, pelancong bisnis jangka pendek dan pemilik visa masuk ke Jepang.

Kemunculan COVID-19 varian omicron mengancam prospek maskapai penerbangan,

British Airways misalnya, menghentikan penerbangan ke Hongkong setidaknya hingga pemerintah membuka kembali akibat virus baru setelah satu karyawan dinyatakan positif COVID-19 dan dikarantina. Maskapai ini mengatakan akan terus meninjau operasinya seiring dengan perkembangan situasi.

Akibat tidak adanya pelancong yang datang, saham maskapai penerbangan Bloomberg EMEA Airline terjun hingga 18%. Tentu akan sulit untuk mengumpulkan modal baru demi memperbaiki neraca.

Tulis Komentar